PENENTUAN VOLUME MOLAR PARSIAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dikehidupan sehari-hari kita
mengenal dua materi yaitu materi murni dan materi campuran. Jarang sekali kita
temukan materi murni di alam dan di lingkungan sekitar kita. Kebanyakan dari
materi-materi tersebut tersusun atas campuran-campuran dari suatu zat. Campuran
ada yang homogen dan ada pula yang heterogen. Kesetimbangan kimia, juga
mengenal adanya campuran biner, yaitu suatu campuran yang terdiri dari dua
macam zat.
Kita pernah mengenal tekanan parsial
gas dalam campuran gas, yaitu kontribusi satu komponen dalam campuran gas
terhadap tekanan totalnya. Sekarang dalam campuran cair-cair atau
larutan-larutan tentunya juga ada sifat-sifat parsial lain sifat-sifat ini yang
membantu kita dalam menjelaskan bagaimana komposisi dari suatu campuran dan
bisa pula digunakan untuk menganalisis sifat-sifatnya. Sifat parsial lain yang
paling mudah digambarkan adalah volume molar gas. Mempelajari volume molar gas
secara lebih lanjut, nantinya kita akan mampu menentukan seberapa banyak zat A
atau zat B yang ada dalam suatu campuran. Oleh karena itu untuk mengetahuinya
maka dilakukan percobaan “Volum Molal Parsial” ini.
1.2 PRINSIP PERCOBAAN
Penentuan volum molar parsial larutan
NaCl sebagai fungsi rapat massa yang di
ukur menggunakan piknometer pada suhu 30˚ C dengan variasi konsentrasi.
1.3 TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan volum molar parsial larutan natriun klorida
sebagai fungsi rapat massa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 VOLUM MOLAR PARSIAL
Volum molar
parsial adalah kontribusi pada volume dari satu komponen dalam sampel terhadap
volume total. Sifat-sifat molar parsial terdapat tiga sifat termodinamika molar
parsial utama yaitu :
1.
Volume
parsial dan komponen dalam larutan
2.
Entalpi
molar parsial
3.
Energi
bebas molar parsial
Molal atau molalita didefinisikan sebagai jumlah mol
solute per kg solven. Berarti merupakan perbandingan antara jumlah mol solute
denganmassasolven dalam kilogram.
Molal = Jadi, jika ada larutan 1,00 molal maka
mengandung 1,00 mol solute tiap 1,00 kg solven (Brady,1990:592).
Volum molar parsial adalah kontribusi pada volum, dai
satu komponen dalam sample terhadap volum total. Volum molar parsial komponen
suatu campurn berubah-ubah tergantung pada komposisi, karena lingkungan setiap
jenis molekul berubah jika komposisinya berubah dari a murni ke b murni.
Perubahan lingkungan molekuler dan perubahan gay-gaya yang bekerja antara
molekul inilah yang menghsilkan variasi sifat termodinamika campuran jika
komposisinya berubah (Atkins, 1993:170)
Termodinamika terdapat 2 macam larutan, yaitu larutan
ideal dan larutan tidak ideal. Suatu larutan dikatakan ideal jika larutan
tersebut mengikuti hukum Raoult pada seluruh kisaran komposisi dari system
tersebut. Untuk larutan tidak ideal, dibagi menjadi 2 yaitu:
1.
Besaran molal parsial, misalnya volume molal parsial
dan entalpi
2.
Aktivitas dan koefisien aktifitas.
Secara matematik sifat molal parsial didefinisikan
sebagai:
Dimana, adalah sifat molal parsial dari komponen
ke-i. Secara fisik berarti kenaikan dalam besaran
termodinamik J yang diamati bila satu mol senyawa I ditambahkan ke suatu sistem
yang besar sehingga komposisinya tetap konstan (Dogra,1990:580).
Ada3 sifat termodinamik molal parsial utama, yakni:
(i) volume molal parsial dari komponen-komponen dalam larutan, (ii) entalpi
molal parsial dan (iii) energi bebas molal parsial. Satu hal yang harus diingat
adalah bahwa sifat molal parsial dari suatu komponen dalam suatu larutan dan
sifat molal untuk senyawa murni adalah sama jika larutan tersebut ideal
(Dogra,1990:580).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar