Selasa, 25 November 2014

KELARUTAN TIMBAL BALIK



LAPORAN KELARUTAN TIMBAL BALIK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1     LATAR BELAKANG
Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian bila temperaturnya di bawah temperatur kritis. Jika mencapai temperatur kritis, maka larutan tersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika temperaturnya telah melewati temperatur kritis maka sistem larutan tersebut akan kembali dalam kondisi bercampur sebagian lagi. Salah satu contoh dari temperatur timbal balik adalah kelarutan fenol dalam air yang membentuk kurva parabola yang berdasarkan pada bertambahnya % fenol dalam setiap perubahan temperatur baik di bawah temperatur kritis.
Temperatur kritis adalah kenaikan temperatur tertentu dimana akandiperoleh komposisi larutan yang berada dalam kesetimbangan. Sistem biner fenol - air merupakan sistem yang memperlihatkan sifat kelarutan timbal balik antara fenol dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Disebut sistem biner karena jumlah komponen campuran terdiri dari dua zat yaitu fenol dan air. Fenol dan air kelarutannya akan berubah apabila dalam campuran itu ditambahan salah satu komponen penyusunnya yaitu fenol atau air.

 


1.2      PRINSIP PERCOBAAN
Penentuan kelarutan timbal balik yang didasarkan pada pengaruh suhu terhadap kelarutan dengan menentukan temperatur kritis dari pencampuran fenol-air, fenol-metanol, dan fenol-NaOH dengan berbagai komposisi fenol pada saat terbentuk satu fasa (dari larutan keruh menjadi bening) dan saat terbentuk dua fase (larutan jenuh menjadi keruh).

1.3     TUJUAN PERCOBAAN
1.      Mempelajari kelarutan timbal balik antara dua cairan
2.      Menggambarkan hubungan larutan tersebut dengan suhu dalam suatu diagram fasa
  

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 PEMBAHASAN
            Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah temperatur. Temperatur juga akan mempercepat reaksi antara zat terlarut dan pelarutnya, dalam kondisi tertentu suatu zat akan membentuk larutan jenuh yang ditandai dengan tidak larutnya zat terlarut. Fenol adalah senyawa semi polar yang bersifat sedikit larut dalam air, larut sempurna dalam alkohol dan natrium hidroksida. Untuk mengetahui sifat kelarutan dari fenol dalam air, etanol dan NaOH maka perlu dilakukan percobaan untuk mengetahui sifat-sifat tersebut.
Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian bila temperaturnya di bawah temperatur kritis. Jika mencapai temperatur kritis, maka larutan tersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika temperaturnya telah melewati temperatur kritis maka sistem larutan tersebut akan kembali dalam kondisi bercampur sebagian lagi.
Sebelum melakukan percobaan ini disiapkan semua bahan dan alat untuk melakukan percobaan. Pertama-tama disiapkan campuran fenol dengan air didalam tabung reaksi sedang dengan komposisi tertentu, kemudian dipanaskan tiap larutan campuran dalam penangas air sambil diaduk perlahan dan dicatat suhu saat campuran berubah dari keruh menjadi bening. Yang terjadi saat proses pengadukan adalah campuran berubah dari keruh menjadi bening hal ini disebabkan karena fenol terlarut dalam air sehingga larutan berubah dari keruh menjadi bening. Fenol larut dalam air karena terbentuknya ikatan hidrogen antara atom H dari air dengan atom O dari fenol. Dalam percobaan ini digunakan fenol karena fenol bersifat semipolar sehingga akan terbentuk dua fasa ketika dilarutkan dalam air dengan konsentrasi tertentu selain itu sehingga temperatur akan berpengaruh terhadap jumlah fenol yang dapat larut dalam air dan dari beberapa konsentrasi tersebut dapat ditentukan titik kritis kelarutan fenol dalam air .
Kelarutan fenol dalam air dibandingkan kelarutan fenol dalam metanol memiliki perbedaan kecepatan fenol untuk larut. Fenol dalam metanol lebih mudah larut dibangdingkan fenol dalam air, hal ini dipengaruhi oleh kesamaan sifat antara fenol dan metanol, selain itu juga berdasarkan prinsip like disolve like senyawa yang mempunyai sifat yang sama akan mudah larut.
Fenol dapat larut dalam NaOH disebabkan oleh terbentuknya garam fenil ketika fenol dicampurkan dengan NaOH. C6H5OH+NaOH                  C6H5ONa selain itu juga adanya gugus OH dari NaOH menyebabkan fenol mudah larut dalam NaOH.
Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan titik kritis yang didapat yaitu 54˚ dengan perbandingan 1:1. Dari grafik yang didapat bahwa titik kritis fenol 54˚ dengan perbandingan 1:1. Hal ini disebabkan karena fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air yakni 8,3 gram dalam 100 ml air sehingga pengaruh temperatur akan meningkatkan kelarutan fenol dalam air pada batas tertentu atau yang biasa disebut titik kritis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar