LAPORAN KELARUTAN TIMBAL BALIK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Kelarutan timbal balik adalah kelarutan dari suatu
larutan yang bercampur sebagian bila temperaturnya di bawah temperatur kritis.
Jika mencapai temperatur kritis, maka larutan tersebut dapat bercampur sempurna
(homogen) dan jika temperaturnya telah melewati temperatur kritis maka sistem
larutan tersebut akan kembali dalam kondisi bercampur sebagian lagi. Salah satu
contoh dari temperatur timbal balik adalah kelarutan fenol dalam air yang
membentuk kurva parabola yang berdasarkan pada bertambahnya % fenol dalam
setiap perubahan temperatur baik di bawah temperatur kritis.
Temperatur kritis adalah kenaikan temperatur tertentu dimana akandiperoleh
komposisi larutan yang berada dalam kesetimbangan. Sistem biner fenol - air
merupakan sistem yang memperlihatkan sifat kelarutan timbal balik antara fenol
dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Disebut sistem biner karena
jumlah komponen campuran terdiri dari dua zat yaitu fenol dan air. Fenol dan
air kelarutannya akan berubah apabila dalam campuran itu ditambahan salah satu
komponen penyusunnya yaitu fenol atau air.
1.2
PRINSIP
PERCOBAAN
Penentuan kelarutan timbal
balik yang didasarkan pada pengaruh suhu terhadap kelarutan dengan menentukan
temperatur kritis dari pencampuran fenol-air, fenol-metanol, dan fenol-NaOH
dengan berbagai komposisi fenol pada saat terbentuk satu fasa (dari larutan
keruh menjadi bening) dan saat terbentuk dua fase (larutan jenuh menjadi
keruh).
1.3
TUJUAN
PERCOBAAN
1.
Mempelajari
kelarutan timbal balik antara dua cairan
2.
Menggambarkan
hubungan larutan tersebut dengan suhu dalam suatu diagram fasa
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 PEMBAHASAN
Kelarutan
suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah temperatur.
Temperatur juga akan mempercepat reaksi antara zat terlarut dan pelarutnya,
dalam kondisi tertentu suatu zat akan membentuk larutan jenuh yang ditandai
dengan tidak larutnya zat terlarut. Fenol adalah senyawa semi polar yang
bersifat sedikit larut dalam air, larut sempurna dalam alkohol dan natrium
hidroksida. Untuk mengetahui sifat kelarutan dari fenol dalam air, etanol dan
NaOH maka perlu dilakukan percobaan untuk mengetahui sifat-sifat tersebut.
Kelarutan timbal balik
adalah kelarutan dari suatu larutan yang bercampur sebagian bila temperaturnya
di bawah temperatur kritis. Jika mencapai temperatur kritis, maka larutan
tersebut dapat bercampur sempurna (homogen) dan jika temperaturnya telah melewati
temperatur kritis maka sistem larutan tersebut akan kembali dalam kondisi
bercampur sebagian lagi.
Sebelum melakukan
percobaan ini disiapkan semua bahan dan alat untuk melakukan percobaan.
Pertama-tama disiapkan campuran fenol dengan air didalam tabung reaksi sedang
dengan komposisi tertentu, kemudian dipanaskan tiap larutan campuran dalam
penangas air sambil diaduk perlahan dan dicatat suhu saat campuran berubah dari
keruh menjadi bening. Yang terjadi saat proses pengadukan adalah campuran
berubah dari keruh menjadi bening hal ini disebabkan karena fenol terlarut
dalam air sehingga larutan berubah dari keruh menjadi bening. Fenol larut dalam
air karena terbentuknya ikatan hidrogen antara atom H dari air dengan atom O
dari fenol. Dalam percobaan ini digunakan fenol karena fenol bersifat semipolar
sehingga akan terbentuk dua fasa ketika dilarutkan dalam air dengan konsentrasi
tertentu selain itu sehingga temperatur akan berpengaruh terhadap jumlah fenol
yang dapat larut dalam air dan dari beberapa konsentrasi tersebut dapat
ditentukan titik kritis kelarutan fenol dalam air .
Kelarutan fenol dalam air
dibandingkan kelarutan fenol dalam metanol memiliki perbedaan kecepatan fenol
untuk larut. Fenol dalam metanol lebih mudah larut dibangdingkan fenol dalam
air, hal ini dipengaruhi oleh kesamaan sifat antara fenol dan metanol, selain
itu juga berdasarkan prinsip like disolve like senyawa yang mempunyai sifat
yang sama akan mudah larut.
Fenol dapat larut
dalam NaOH disebabkan oleh terbentuknya garam fenil ketika fenol dicampurkan
dengan NaOH. C6H5OH+NaOH C6H5ONa
selain itu juga adanya gugus OH dari NaOH menyebabkan fenol mudah larut dalam
NaOH.
Dari hasil yang didapat
dapat disimpulkan titik kritis yang didapat yaitu 54˚ dengan perbandingan 1:1.
Dari grafik yang didapat bahwa titik kritis fenol 54˚ dengan perbandingan 1:1.
Hal ini disebabkan karena fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air yakni 8,3
gram dalam 100 ml air sehingga pengaruh temperatur akan meningkatkan kelarutan
fenol dalam air pada batas tertentu atau yang biasa disebut titik kritis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar